Tren hidup sehat kini mendorong banyak orang untuk lebih selektif dalam memilih sarapan dan camilan. Dua produk yang sering muncul dalam pilihan menu sehat adalah muesli dan granola. Sekilas keduanya tampak mirip, berisi campuran gandum, kacang, dan buah kering. Tapi tahukah kamu? Sebenarnya ada banyak perbedaan antara muesli dan granola, mulai dari cara pengolahan, rasa, hingga kandungan gizinya.
Untuk kamu pelaku bisnis F&B yang selama ini fokus pada menu dessert seperti es krim atau gelato, menambahkan pilihan sehat seperti muesli atau granola bisa jadi peluang baru yang menarik. Keduanya tak hanya cocok untuk sarapan, tapi juga bisa jadi topping kekinian untuk gelato, yogurt, atau menu dessert lainnya. Sebelum memilih produk yang paling pas untuk usahamu, penting untuk tahu dulu perbedaan muesli dan granola agar kamu bisa menyajikan pilihan yang tepat bagi konsumenmu.
Perbedaan Muesli dan Granola
Berikut ini adalah beberapa perbedaan muesli dan granola yang perlu kamu tahu.
1. Cara Pengolahan
Perbedaan paling mencolok antara keduanya ada pada proses pembuatannya. Muesli biasanya disajikan dalam keadaan mentah. Campuran oats, kacang, biji-bijian, dan buah kering cukup direndam dalam susu, yogurt, atau jus sebelum dikonsumsi. Karena tidak dipanggang, muesli terasa lebih natural dan ringan.
Sementara itu, granola dipanggang dengan tambahan pemanis dan minyak, seperti madu, sirup maple, atau coconut oil. Proses ini membuat teksturnya lebih renyah dan rasanya lebih manis dibandingkan muesli.
Kalau kamu mencari topping dengan tekstur crunchy dan rasa manis yang bisa memperkaya sajian gelato atau soft ice cream, granola bisa jadi pilihan yang lebih menarik. Sebaliknya, muesli cocok untuk menambah tekstur tanpa menambahkan rasa manis berlebih, terutama bagi pelanggan yang menyukai rasa lebih alami.
2. Kandungan Gizi dan Kalori
Karena granola biasanya mengandung tambahan pemanis dan minyak, kalorinya cenderung lebih tinggi dibandingkan muesli. Sebaliknya, muesli bisa memiliki kalori lebih rendah dan serat lebih tinggi, tergantung komposisi dan tidak adanya pemanis tambahan.
Namun, kandungan gizi bisa bervariasi tergantung komposisi masing-masing produk. Untuk kebutuhan bisnis, penting memilih produk yang sesuai dengan gaya hidup target pasar, misalnya konsumen aktif, vegan, atau yang sedang menjalani diet rendah gula.
3. Cara Penyajian
Muesli biasanya perlu direndam lebih dulu agar teksturnya lebih lembut, misalnya dengan susu, yogurt, atau air panas. Sementara itu, granola bisa langsung dinikmati tanpa proses tambahan, baik sebagai camilan maupun topping.
4. Tekstur dan Rasa
Granola punya tekstur renyah dan rasa manis yang menonjol, cocok untuk konsumen yang menyukai dessert dengan sensasi crunchy. Sedangkan muesli lebih lembut dan tidak semanis granola, cocok untuk menciptakan menu yang lebih ringan atau menonjolkan rasa natural dari bahan utama.
Baca Juga: Inilah Perbedaan Froyo dan Es Krim yang Perlu Diketahui
Hadirkan Sensasi Dessert Premium di Bisnismu Bersama Lautan Mitra Kreasi
Sekarang kamu sudah tahu perbedaan muesli dan granola, baik dari segi cara pengolahan, tekstur, hingga nilai gizinya. Keduanya bisa menjadi inspirasi menarik untuk memperluas menu atau menciptakan kreasi baru, termasuk sebagai topping untuk dessert beku seperti gelato dan soft ice cream.
Kalau kamu ingin menghadirkan menu dessert premium yang kekinian dan mudah disajikan, Lautan Mitra Kreasi siap menjadi partner andalanmu. Kami menyediakan berbagai produk siap saji berkualitas seperti soft ice cream dan gelato dalam beragam varian rasa, yang cocok untuk kafe, restoran, hotel, atau gerai dessert modern.
Diproses secara higienis, memiliki rasa yang konsisten, serta didukung oleh tim profesional, produk kami dirancang untuk membantu pengembangan menu yang menarik dan sesuai tren.
Ingin menambahkan gelato atau soft ice cream premium ke dalam bisnis kulinermu? Hubungi Lautan Mitra Kreasi sekarang dan temukan inspirasi menu lainnya di Instagram resmi kami!