Bisnis makanan itu nggak ada matinya. Mau kondisi ekonomi lagi naik atau turun, orang tetap butuh makan. Bedanya, sekarang makanan bukan sekadar kebutuhan, tapi juga hiburan, gaya hidup, bahkan jadi tren. Lihat saja, setiap beberapa bulan pasti ada kuliner viral baru.
Tapi sayangnya, nggak sedikit juga yang gulung tikar di tengah jalan. Banyak yang semangat di awal, bikin menu macam-macam, tapi akhirnya nggak tahan karena nggak ada perencanaan yang jelas. Di sinilah pentingnya bikin bisnis plan makanan.
Bisnis plan bukan sesuatu yang ribet kok. Anggap saja kayak peta perjalanan. Dengan peta, kita tahu harus lewat mana, berhenti di mana, sampai kapan bisa sampai tujuan. Nah, kalau di usaha kuliner, bisnis plan bisa bantu kita ngerti siapa target pasar, strategi jualannya gimana, sampai berapa modal yang harus disiapkan. Biar nggak bingung lagi, mari kita bahas contoh bisnis plan makanan yang bisa dijadikan acuan!
Mulai dari Deskripsi Usaha
Sebelum lari terlalu jauh, coba tuliskan dulu gambaran usaha Anda. Misalnya mau buka gerai ayam crispy, kedai kopi kecil, atau bisnis frozen food.
Tuliskan juga konsepnya, apakah untuk dine-in, take away, atau fokus di online delivery. Lalu, apa yang bikin usaha Anda beda dari yang lain? Bisa dari bumbunya, harga yang lebih ramah, atau packaging yang lebih menarik.
Deskripsi ini sederhana, tapi penting banget biar semua orang di tim paham arah bisnisnya.
Analisis Pasar Itu Wajib
Banyak yang langsung jualan tanpa riset. Akhirnya, produknya nggak ketemu pasar yang tepat. Jadi, coba jawab beberapa pertanyaan ini dulu:
- Siapa target pelanggan? Anak muda yang suka nongkrong? Pekerja kantoran yang butuh makan cepat? Atau keluarga yang cari menu praktis buat di rumah?
- Apa tren makanan yang lagi jalan? Misalnya ayam crispy dengan lapisan tepung super renyah, atau makanan sehat rendah minyak.
- Siapa kompetitor utama Anda? Lihat apa yang mereka jual, terus pikirkan apa yang bisa Anda tawarkan lebih baik.
Analisis pasar ini nggak harus ribet. Kadang cukup keliling daerah, coba makan di tempat lain, dan lihat bagaimana respon konsumen.
Strategi Pemasaran
Produk enak aja kadang belum cukup kalau orang nggak tahu keberadaannya. Nah, di sini strategi pemasaran main peran.
Sekarang paling gampang ya lewat media sosial. Foto ayam crispy yang lagi panas dengan suara kriuk bisa bikin orang langsung ngiler. Ditambah promo paket hemat atau bundling menu keluarga, dijamin makin menarik.
Kalau punya budget lebih, bisa kerja sama dengan food influencer lokal. Atau minimal aktif di aplikasi food delivery dengan diskon tertentu. Intinya, bikin produk Anda mudah ditemukan dan gampang diingat.
Operasional Sehari-hari
Banyak orang lupa detail kecil, padahal ini yang bikin bisnis jalan lancar atau malah berantakan. Beberapa hal yang harus dipikirkan:
- Lokasi usaha, apakah strategis atau cukup dari dapur rumah dulu.
- Peralatan dapur: fryer, kompor, kulkas, sampai packaging.
- Supplier bahan baku yang stabil. Mulai dari ayam, minyak goreng, sampai tepung bumbu.
- Karyawan, butuh berapa orang untuk dapur dan pelayanan?
Kalau semua ini diatur dari awal, bisnis akan lebih rapi dan efisien.
Hitung-Hitungan Keuangan
Bagian ini sering bikin pusing, tapi wajib dilakukan. Tuliskan berapa modal awal yang dibutuhkan seperti sewa tempat, beli peralatan, dan stok bahan baku pertama.
Lalu, hitung biaya rutin bulanan: gaji karyawan, listrik, air, dan bahan baku. Dari situ, tentukan berapa porsi makanan yang harus terjual setiap hari untuk balik modal.
Dengan catatan keuangan yang jelas, Anda bisa tahu kapan titik balik modal (BEP) tercapai, dan apakah bisnis ini realistis atau perlu disesuaikan.
Contoh Sederhana, Bisnis Plan Ayam Crispy
Biar lebih kebayang, kita pakai contoh ayam crispy:
- Nama usaha: Crispy Fried Chicken.
- Deskripsi: Gerai ayam crispy dengan bumbu gurih khas.
- Target pasar: Anak muda dan keluarga di area perkotaan.
- Strategi pemasaran: Aktif di Instagram dan TikTok, plus promo paket hemat.
- Operasional: Gunakan tepung bumbu ayam crispy khusus biar hasil kriuk lebih tahan lama.
- Keuangan: Modal Rp 60 juta, target balik modal 12 bulan.
Format ini bisa Anda sesuaikan dengan jenis usaha kuliner lain.
Beberapa Tips Tambahan
Supaya bisnis plan Anda lebih matang, perhatikan beberapa hal berikut:
- Jangan terlalu muluk di awal. Mulailah dengan menu terbatas tapi fokus.
- Uji coba produk dulu. Soft opening bisa kasih banyak masukan sebelum resmi launching.
- Selalu siap beradaptasi. Tren kuliner cepat berubah, jadi fleksibilitas adalah kunci.
Baca juga: Cara Membuat Menu Makanan yang Menarik untuk Bisnis Kuliner
Bangun Usaha Kuliner Lebih Kuat Bersama Lautan Mitra Kreasi
Bisnis makanan memang menjanjikan, tapi butuh fondasi yang kuat. Mulai dari rencana yang matang, strategi promosi yang pas, sampai bahan baku yang berkualitas.
Untuk Anda yang ingin usaha ayam crispy atau makanan gorengan lainnya, Lautan Mitra Kreasi siap jadi mitra terpercaya. Kami menghadirkan tepung bumbu ayam crispy dan tepung bumbu serbaguna yang diformulasikan khusus agar hasil gorengan tetap gurih, renyah, dan konsisten. Diproses secara higienis, praktis digunakan, dan cocok untuk berbagai skala usaha, mulai dari UMKM sampai franchise besar.
Jangan biarkan ide bisnis Anda berhenti di atas kertas. Yuk, wujudkan dengan perencanaan matang dan bahan baku yang tepat. Hubungi tim Lautan Mitra Kreasi sekarang, dan jangan lupa ikuti Instagram kami untuk info terbarunya.
